Aku
terbangun dari mimpi indahku pagi itu .
memandang sekitar dan melihat tumbuhan
nan hijau dan mendengar suara burung berkjicauan . “ting… tong.. ting.. tong..”
jam dinding yang mulai bernyanyi dan menunjukkan pukul 6 tepat. Aku langsung
meloncat dari tempat tidur dan menuju
ruang yg berisi air juga alat-alat pembersih badan . setelah itu aku langsung memakai seragam olahraga .
yeaa.. hari itu sekolahku mengadakan classmeeting . tak membuang banyak waktu ,
aku langsung mengambil sepedahku untuk berangkat sekolah, waktu aku membuka
pintu rumah “selamat pagi Fera ;)” Jelleane telah berada di depan rumahku .
***
Sesampainya di sekolah aku bertemu
sahabat”ku yg telah menungguku sejak tadi. Kami membicarakan hal” bodoh yg
tidak masuk akal untuk menunggu bel acara dimulai. Waktu aku
duduk di teras IX-D aku melihat seorang anak laki” yg baru dating , tubuhnya
tinggi wajahnya tampan dan memiliki mata yg indah :) dia termasuk anak paling
tinggi di kelas VIII-B . dia dating hanya menggunakan “Sendal” oh God sangat konyol anak itu .
***
“Teeet.. Teeet.. teett..” suara bel
telah berbunyi . aku juga teman” yang lain segera menuju lapangan untuk
menyaksikan perlombaan yg diadakan . dan
aku? Kebetulan aku mewakili kelasku untuk tim basket =)) yeah.. aku dan teman”ku
berhasil masuk final , sialnya waktu final diadakan salah satu temanku udah
pulang . aku harus mencari pemain pengganti untuk timku . akupun berlari kecil menuju
teras IX-D yg disitu ada Kiki , teman kelasku , dengan “genk”nya . “kik , ayo
cepat ke lapangan . kelas kita akan bertanding” kataku agak sedikit geram . “iya
sebentar fer , sepatuku disembunyikan
mereka!” jawab kiki sambil menunjuk ke beberapa anak laki” yg duduk di teras . “hei
kalian , cepat kembalikan sepatu kiki! Ini darurat!!!” bentakku . aku nggak
nyangka anak tinggi itu menjawab perkataanku “noh.. liat! Emaknya marah-marah!” dengan gayanya yg emang keren itu . “aah.. banyak
omong! Cepat kembalikan!!” jawabku . mereka langsung mengembalikan sepatu kiki
. dan kelasku bertanding . mungkin kurang beruntung , karena kelas kami hanya
mendapat juara II :””))
Sesudah
bertanding , aku langsung mengambil bukuku yg sengaja aku tinggalkan di kelas
IX-E aku nggak nyangka di sebelah bukuku ada “Michael” anak tinggi itu
. waktu aku mendatanginya , dia
menanyaiku “ini bukumu?” , “iya kenapa? Jangan dipegang!” jawabku kurang sopan
. aku mengambil buku dan meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Langsung menuju
perpustakaan untuk mengembalikan buku, secara kebetulan , Michael juga kesitu
untuk mengembalikan bukunya juga . kami sedikit bercanda disana . tapi aku
keluar terlebih dahulu , mungkin emang jodoh atau gimana , aku keluar ke
gerbang dan memesan bakso sama jellen , nggak lama , aku ngeliat Mic keluar
gerbang sama temen-temennya . Michael menegurku “waah.. kamu itu makan aja! Gendut
baru tau rasa :p” spontan aku menjawab “biarin wee… daripada kamu , udah
tinggi! Kayak tiang lagi :p” ee abis ngatain aku malah dianya ikutan makan. Jadideh
kita makan bareng :)) dan parahnya Michael sampek nambah 2kali :o emang dasar anak itu! “Michael lagi kelaperan
tuh” sahut Bagas disambut tertawaan anak” :D
Matahari
udah nyampek pucuknya , panas banget! Kita pun pulang ke rumah masing” . sampek dirumah , tiba” aku
kepikiran anak yg memiliki mata inda itu . tertawa sendiri kalo inget senyumnya
. “apa ini pertanda….?” Ah lupakan saja!
***
Sabtu pagi di sekolah . Michael sama
temen”nya ngumpul di kantin! Parahnya Bagas teriak “feeerr…… ini loh Mic!!” ups
aku langsung lari! “bagaimana bisa Bagas
bisa ngomong kayak gitu?” tanyaku dalam hati .
Sejak
saat itu , hari”ku yg indah , bisa deket sama anak yg bikin hidupku berwarna
telah usai! Bahkan untuk nyapa aku lagi
nggak pernah! “kenapa tuhan?” “masih bisa kah hari itu terulang kembali?”
selalu aku bertanya pada tuhan . “kenapa
aku di dekatkan , jika untuk di jauhkan?” kini aku hanya bisa melihat senyummu
, candamu , dan mendengar suaramu dari jauh! Saat ini juga , aku mencoba
melupakan semua kenangan kita dulu . biarlah semua itu menghilang tanpa
meninggalkan jejak . seperti halnya debu yang tertiup angin , perlahan – lahan hilang
, hingga akhirnya tak tersisa :”)